ANDA MEMASUKI WEBLOG PRIBADI RIZKHY WAHYUDI

Valentine's Day: Bahasa My Valentine
Valentine's Day
14 Februari Adalah Hari yang ditunggu seluruh manusia di dunia. Yakni, Hari Valentine yang sudah tak asing lagi ditelinga masyarakat. Dengan sentuhan kata-kata, dan bingkisan, serta bunga yang khas dapat melumpuhkan hati seseorang pada saat itu. Dapat dikatakan sebagai hari kasih sayang, namun tak meluputkan pula bagi para jomblo-wan dan jomblo-wati untuk saling bertukar bingkisan..
Sunday, February 11, 2007
Bahasa My Valentine


My Valentine
Ah…Valentine!
Jantung melompat-lompat,
Tangan mencomot cokelat.
Ah…Valentine!
Hati berbunga-bunga,
Kantong makin merana.
(tapi tak apalah, cinta punya harga)

Untunglah 14 Februari bukan hanya untuk si Valentine. Siapa pun boleh nimbrung,
bahkan yang lagi tidak dirundung cinta. Sekadar ikut bahagia. Bahkan mungkin Santo Valentinus sendiri, martir Kristen pada abad kedua atau ketiga, kalau tahu namanya akan dikaitkan dengan rasa kasih dan sayang, pasti juga bersyukur dengan hati lega tanpa nestapa. Menurut legenda, namanya dilekatkan dengan cinta romantis karena pada malam sebelum akan dihukum mati pada tanggal itu, ia menulis surat kepada putri kepala penjara yang jatuh cinta kepadanya dengan kata-kata, "From your Valentine".

Nama Valentine sendiri berakar pada kata Latin valeo, yang artinya ’kuat’ atau ’sehat’. Ut vales berarti ’apa kabar’. Ah, memang cinta itu sebetulnya sehat dan baik-baik saja. Di mana-mana di seluruh dunia dalam budaya apa pun dari zaman megalitikum sampai masa fisika quantum selalu ada hari istimewa, upacara, adat istiadat, permainan, dan segala macam acara yang memuliakan kasih sayang di antara sepasang manusia. Kesempatan seluas-luasnya disediakan untuk meluapkan cinta hangat yang bisa bikin jantung berdegup, keringat dingin mengucur, jari-jari tangan bergetar, lutut menggigil, pandangan mata kabur, pikiran melayang, mulut kering, dan lidah terasa kelu itu.

Cintalah yang melangsungkan kehidupan sehingga Valentine yang berasal dari dunia belahan utara ini dirayakan menjelang musim semi yang menandai datangnya hidup baru penuh bunga bahagia. Namun, bunga itu rapuh dan mudah dirusak. Begitulah cinta mudah disakiti.

Orang yang mencinta adalah orang yang rentan. Ini terjadi karena mencintai berarti membuka hati. Hati yang dibuka, tidak terlindungi, dan mudah terluka. Apabila dua orang saling membuka hati, mereka sekaligus membiarkan diri untuk dilukai. Namun, mereka percaya kekasih mereka akan melindungi hati mereka, seperti hati diri sendiri. Keterbukaan dan kepercayaan itu membuat hubungan kasih mereka menjulang ke tingkat yang tak bisa dicapai dan dirasakan oleh orang yang tak bisa mencintai seperti itu.
Pada saat yang sama, keterbukaan dan kepercayaan itu menimbulkan kerentanan yang tiada bandingnya. Tidak ada sakit hati yang lebih parah daripada sakit yang disebabkan oleh orang yang paling dikasihi. Itulah sebabnya cinta dan air mata seolah tak pernah terpisah.

Sepanjang keberadaan manusia, cinta adalah dilema. Namun, bahasa Melayu punya jawaban indah. Kasih juga berarti ’beri’. Mungkin tidak ada definisi lain yang lebih unggul daripada ini. Para pecinta sejati saling memiliki karena mereka telah saling memberi, bukan karena saling memaksa merampas menipu hati. Bila hati seseorang diberikan dengan tulus kepada seorang lain, itulah romantisnya romantis. Demikianlah hendaknya cinta kita bersemi dan terus dipupuk, untuk si dia yang khusus tiada dua. Bukan hanya bagi para remaja muda, tapi yang renta juga tidak pernah kehabisan cinta untuk dibagi mesra.
posted by rizkhey wahyudi @ 5:50 AM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
 
My Menu In Blog's
Previous Post
Archives
Shoutbox

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus.

Links
Powered by

Isnaini Dot Com

BLOGGER